Periode Kepala Sekolah

Perjalanan dari sekolah yang menginduk hingga menjadi sekolah mandiri yang terakreditasi memperlihatkan ketekunan dan kegigihan para pengelola dalam membangun institusi pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan. Pengalaman ini menjadi bagian dari sejarah yang memperkuat karakter SMAS Mari Ayu Kelapa sebagai lembaga yang tidak hanya tumbuh dari inisiatif lokal, tetapi juga ditempa oleh proses panjang dalam meraih legitimasi dan kepercayaan masyarakat. Kini, bekal pengalaman tersebut menjadi fondasi kokoh dalam menjaga mutu dan integritas sekolah dalam melayani pendidikan anak bangsa.

SMAS Mari Ayu Kelapa sebagai lembaga pendidikan menengah di wilayah Kecamatan Kelapa telah mengalami dinamika kepemimpinan yang membentuk karakter dan arah perkembangan sekolah dari waktu ke waktu. Setiap masa kepemimpinan membawa ciri khas manajerial, tantangan, serta terobosan strategis yang berkontribusi terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan.

1. Masa Pionir (1983 – 1999), Kepala sekolah pertama, Dra. Yuhermi, merupakan figur perempuan tangguh kelahiran Kelapa, 11 April 1964, yang menyelesaikan pendidikan Strata Satu (S1) di Universitas Sriwijaya Palembang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Jurusan Biologi. Mulai memimpin sejak tahun 1983, beliau tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga merintis sistem pembelajaran, manajemen organisasi sekolah, serta kultur akademik yang bersifat partisipatif dan berbasis nilai keislaman. Selama lebih dari 15 tahun, kepemimpinannya menjadi fondasi keberlangsungan sekolah hingga akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1999.
2. Masa Konsolidasi dan Stabilitas (1999 – 1 Februari 2021), Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Yayasan Pendidikan Mari Ayu Kelapa No: Sk.07/YPMA Klp/IX/1999 tertanggal 25 September 1999, Bapak Drs. Goproni resmi diangkat sebagai kepala sekolah menggantikan Ibu Yuhermi. Beliau dikenal sebagai sosok pendidik yang juga menjabat sebagai Kepala MTs Nurul Fajri Kelapa, sehingga kehadirannya memberikan kesinambungan dan sinergi antar lembaga pendidikan di lingkungan yayasan.  Selama lebih dari dua dekade, beliau memimpin sekolah dengan gaya kepemimpinan kolaboratif, fokus pada pembenahan mutu lulusan dan penguatan nilai karakter Islami. Sayangnya, masa tugas beliau harus berakhir setelah wafat pada akhir Januari 2021, dan secara administratif masa jabatan ditutup pada 1 Februari 2021.
3. Masa Transisi Profesional (1 Februari 2021 – 31 Desember 2022), Sebagai bentuk tanggung jawab keberlanjutan, Yayasan menetapkan Bapak Ferianto, S.Pd., M.M. sebagai kepala sekolah melalui SK No: Sk.09/YPMA.KLP/II/2021 tertanggal 1 Februari 2021, untuk periode jabatan 2021–2024. Latar belakang profesional beliau di bidang manajemen diharapkan dapat menyelaraskan perencanaan strategis dan modernisasi tata kelola sekolah. Namun, karena alasan tertentu, masa jabatan beliau berakhir lebih cepat pada 31 Desember 2022. Dalam periode ini, beliau tetap memberikan kontribusi dalam membangun struktur akademik yang adaptif terhadap perubahan kurikulum dan kebijakan pendidikan nasional.
4. Masa Penjabat Sementara (1 Januari – 30 Juni 2023), Guna memastikan kelangsungan layanan pendidikan, Yayasan menunjuk Bapak Suar, S.E. sebagai Pelaksana Tugas Kepala Sekolah mulai 1 Januari 2023, berdasarkan SK No: 001/460-YPMA/I/2023. Dalam kapasitas sebagai Plt., beliau menjalankan fungsi-fungsi strategis dan operasional dengan pendekatan administratif hingga terbitnya keputusan kepala sekolah definitif.
5. Masa Regenerasi dan Transformasi Digital (1 Juli 2023 – sekarang), melalui SK Nomor: 002/460-YPMA/VII/2023, tertanggal 1 Juli 2023, Yayasan mengangkat Bapak Alek Sandra, S.A.P. sebagai kepala sekolah untuk masa bakti 2023–2026. Dengan latar belakang ilmu administrasi publik dan wawasan digitalisasi pendidikan, beliau membawa visi penguatan tata kelola sekolah berbasis teknologi informasi, peningkatan kualitas tenaga pendidik, serta integrasi kurikulum merdeka belajar.

Tabel. Periode Kepemimpinan Instansi Pendidikan SMAS Mari Ayu Kelapa

Masa Pionir sampai dengan Masa Regenerasi dan Transformasi Digital

Dalam perjalanan sejarah kelembagaannya, SMAS Mari Ayu Kelapa mengalami perubahan nomenklatur seiring dengan perkembangan kebijakan pendidikan nasional. Pada awal masa operasionalnya, sekolah ini dikenal dengan nama SMU Mari Ayu Kelapa sesuai dengan istilah resmi yang berlaku pada era 1990-an, yakni Sekolah Menengah Umum sebagai sebutan untuk jenjang pendidikan menengah atas. Nama tersebut tercantum dalam berbagai dokumen administratif, surat-menyurat resmi, serta ijazah lulusan pada masa itu, dan telah melekat dalam ingatan para alumni angkatan awal sebagai bagian dari identitas sekolah yang penuh kenangan.

Perubahan dari SMU menjadi SMAS (Sekolah Menengah Atas Swasta) mulai diterapkan secara nasional pasca reformasi sistem pendidikan, sejalan dengan penyesuaian kebijakan nomenklatur berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengatur pengelompokan jenjang pendidikan secara lebih sistematis dan seragam. Dalam hal ini, penyebutan “SMAS” merujuk pada status kelembagaan swasta, sementara “SMA” digunakan secara umum sebagai istilah bagi seluruh jenjang menengah atas.

Transformasi nama dari SMU Mari Ayu Kelapa menjadi SMAS Mari Ayu Kelapa tidak mengubah substansi, visi, maupun karakteristik sekolah. Sebaliknya, perubahan ini menjadi bagian dari dinamika positif dalam menyesuaikan identitas kelembagaan dengan sistem pendidikan yang terus berkembang. Hingga saat ini, semangat dan nilai-nilai yang dibangun sejak era SMU tetap dijaga dan diteruskan, menjadi fondasi kuat dalam mengembangkan sekolah yang relevan, berdaya saing, dan tetap berakar pada kepedulian sosial masyarakat Kelapa. Pergantian nama tersebut juga menandai era baru yang semakin menegaskan profesionalisme dan posisi strategis SMAS Mari Ayu Kelapa dalam sistem pendidikan nasional.